G-Hoops

-Soul, 2020- Berhenti ngerjain penelitian bikin gua akhirnya men"cuti"kan diri sendiri selama 2 minggu. Dan disaat orang lain baru hingar bingar meneliti, here I am... di depan laptop bersama disney hotstar dan pixar menemani waktu istirahat mental ini. Karena tujuan gua 2 minggu adalah istirahat mental, maka gua memutuskan untuk menonton semua film yang temanya kesehatan mental. 1 film yang menyentuh ruang pikiran dan hati gua, Soul, film yang katanya terbaik di tahun 2020. Gua heran kok bisa film kartun buat anak - anak malah jadi film terbaik? Dan setelah gua tonton, well, film ini gak cocok buat anak - anak dah kayaknya. Terlalu berat, sama kayak the best masterpiece "a little prince" yang gaya penulisan bukunya ciri khas buku dongeng, yah namanya juga surealisme, tapi menohok banget pas dibaca orang dewasa. Yang mendorong gua membuat tulisan terhadap film ini adalah gua akhirnya berhenti sejenak dari memikirkan teori dan mempertanyaan lagi hidup gua. Dan bersam...

Mumpung kesibukan gua lagi penelitian dan gua gak bisa nulis artikel atau jurnal ilmiah apapun. Yowes, blog ini selalu jadi pelampiasan curhat dan drama. Gausah baca abis, gpp, karna ini bakal full drama. Penelitian itu bagian dari tugas akhir. Tapi sebenarnya menjadi peneliti itu mimpi gua banget. Kerja di laboratorium yang jauh dari ramainya peradaban manusia (#eyaak). Asli emang introvert itu kebanyakan mimpinya ketinggian yah. Walau begitu, gua itu anak yang mimpinya gampang berubah. Apalagi kalo udah digampar kenyataan. Nih 5 kenyataan kerja di lab yang membuat gua merasa “ah.. apa bener kerjaan kayak gini yang bener – bener gua inginkan?” 1.         ENERGI Kerja di lab itu butuh fisik yang kuat men.. terutama kaki. Percayalah lo gak akan bisa duduk berjam – jam karena gak ada yang namanya duduk ketika penelitian walaupun kursi ada didepan mata. Lo bisa duduk Cuma pas nungguin autoklaf doang. Iyaa.. lain dari itu lo mondar mandir periksa sampel, ...